Hakekat Bayangan
Sebenarnya kita tidak mudah untuk mengetahui, apakah yang lebih sejati?"Bayangan Mengikuti Tubuh Kita", atau "Tubuh Kita mengikuti Bayangan Kita?”
Dan di waktu malam tiba pun, lalu kegelapan hadir, tanpa sinar rembulan, maka bayangan kita menghilang kecuali kita menyalakan pelita. Tapi kita masih merasa eksis, baik di waktu siang dan di waktu malam. Padahal ke-eksis-an seringkali hadir dibalik hilangnya alam materi.
Ya, kesejatian diri kita ada pada "hilang"nya diri kita dari alam materi ini. Itu sebabnya, di waktu malam, di kala bayangan kita seolah-olah menghilang, maka di situlah kesadaran kita muncul bahwa yang ada hanya ALLAH Yang MAHA WUJUD. Maka bertahajudlah, bersujudlah, dan bersyukurlah.
Dengan demikian, sebetulnya kita lebih aman kalau hidup bercermin kepada bayangan kita, dan menjadikan segala hiruk pikuk dunia ini hanya sebagai bayangan. Dalam semesta yang sebenarnya bisa jadi tubuh kita inilah yang menjadi bayangan kita. Ya, bayangan dari bayangan kita. Kita belum bisa memastikannya bukan?
Terlepas dari itu, lihatlah Sang Bayangan, ia sebetulnya lebih "kuat" dari tubuh ini. Ketika tubuh tergilas TRUK maka hancurlah, tapi ketika bayangan tergilas TRUK, maka ia tetap eksis. Walau pun ribuan orang melukai bayangan kita, maka tubuh kita tetap sehat dan aman. Nah, itu sebabnya, jadikanlah dunia ini hanya bayangan saja.
Mobil Anda adalah bayangan. Sehingga jika mobil Anda tergores, maka tubuh Anda tidak ikut tergores. Jadi hati Anda tidak perlu menjadi sakit.
Harta adalah bayangan. Sehingga jika harta Anda disedekahkan maka Anda tidak merasa kehilangan apa pun, justru Anda sedang meluaskan bayangan Anda.
Pasangan Anda adalah bayangan. Sehingga sampai tua pun Anda bisa tetap mencintainya, karena bayangan itu "sulit" berubah. Dia tetap mempesona sebagaimana awal mula dulu Anda melihatnya.