Makan Pete Yang Menyehatkan
DokterSehat.Com – Petai atau orang Indonesia menyebutnya dengan pete adalah makanan yang memiliki aroma yang khas. Beberapa orang tidak keberatan dengan aroma yang ditimbulkan petai, tetapi beberapa orang lainnya tidak menyukai bau yang dihasilkannya.Petai adalah makanan yang bisa dinikamati dengan beragam cara mulai dari digoreng, dibakar atau diacar. Meski memiliki aroma yang tidak semua orang suka, faktanya petai memiliki banyak manfaat kesehatan untuk tubuh.
Berikut ini adalah manfaat pete yang bisa Anda dapatkan, di antaranya:
Mengatasi depresi
Menurut survei yang dilakukan oleh MIND di antara pasien penderita depresi, banyak dari mereka merasa lebih baik setelah makan petai. Hal ini terjadi karena petai mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Inilah yang akan membuat Anda rileks, memperbaiki mood dan secara umum membuat seseorang lebih bahagia.Mengatasi PMS (premenstrual syndrome)
Saat Anda mengalami PMS, Anda tidak perlu mengonsumsi obat-obatan atau ramuan khusus. Cukup atasi dengan mengonsumsi petai. Vitamin B6 yang dikandung petai mengatur kadar gula darah sehingga dapat membantu mengatasi mood.Anemia
Manfaat pete dengan kandungan zat besi yang tinggi, petai dapat menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.Mengatasi tekanan darah tinggi
Memiliki kandungan kalium yang tinggi, manfaat pete sangat baik untuk mengatasi tekanan darah. Bahkan, petai juga dipercaya mampu menurunkan risiko stroke. Menurut riset diterbitkan di The New England Journal of Medicine, memasukan petai dalam makanan sehari-hari akan menurunkan risiko kematian karena stroke sampai 40%.Meningkatkan kemampuan otak
Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa 200 siswa di Twickenham dapat dengan mudah mengerjakan soal ujian setelah mengonsumsi petai. Dalam sehari siswa mengonsumsi petai sebanyak tiga kali.Mengatasi sembelit
Karena kandungan serat yang tinggi, manfaat makan makan petai adalah mempermudah buang air besar dan menormalkan kembali sistem pencernaan. Konsumsi petai membuat Anda terhindar untuk mengonsumsi obat-obatan pencahar.Mengatasi mabuk
Salah satu cara paling cepat untuk mengatasi mabuk adalah dengan milkshake petai yang diberi tambahan madu. Petai akan membantu menenangkan perut sementara madu akan meningkatkan kadar gula darah yang turun. Sedangkan susu akan menenangkan dan kembali memperbaiki kadar cairan dalam tubuh. Meski cara ini terdengar aneh, akan tetapi aroma yang ditimbulkan dari petai dapat membangunkan seseorang dari mabuk.Mengatasi begah dan muntah
Khasiat pete lain yang bisa dirasakan tubuh adalah mengatasi rasa panas di dada yang diakibatkan karena terlalu banyak makan. Hal ini bisa terjadi karena petai memiliki efek antasid pada tubuh. Selain itu, petai juga berguna untuk mempertahankan kadar gulan dan menghindari muntah.Mengatasi rasa gatal
Kulit petai dipercaya bisa mengatasi rasa gatal dan bengkak yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk.Menjaga sistem saraf
Petai mengandung vitamin B dalam jumlah besar, sehingga akan membantu menenangkan sistem saraf.
Mengatasi luka lambung
Petai dapat digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan karena teksturnya yang lembut dan halus. Selain itu, petai juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.Memberikan dorongan energi
Petai mengandung 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Kombinasi ini ternyata bisa membuat tubuh Anda lebih bertenaga. Sebuah riset membuktikan bahwa dua porsi petai mampu membuat seseorang melakukan aktivitas berat selama 90 menit.Menstabilkan emosi
Khasiat pete untuk pengobatan dapat dirasakan oleh penderita Seasonal Affective Disorder (SAD), jenis depresi ringan yang terjadi pada waktu yang sama setiap tahun. Kasus SAD lebih banyak dijumpai di negara dengan empat musim.Petai dapat membantu penderita SAD kerena mengandung pendorong mood alami yaitu triptofan, salah satu jenis asam amino esensial yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan tubuh.
Efek triptofan secara biologis berperan dalam pembentukan serotonin. Zat neurotransmiter ini di otak dapat membuat seseorang lebih rileks dan berkaitan dengan rasa mengantuk.
Menghilangkan kebiasaan merokok
Khasiat pete yang jarang disadari adalah dapat membantu seseorang yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6 dan B12, kalium dan magnesium, mampu membantu tubuh untuk mengatasi kecanduan nikotin.Stres
Manfaat pete berikutnya, kalium adalah mineral penting yang membantu untuk menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika Anda stres, kecepatan metabolisme tubuh akan meningkat, sehingga akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini dapat diseimbangkan dengan mengonsumsi petai.Benarkah Petai Bisa Bikin Ginjal Rusak?
DokterSehat.Com– Salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia adapah petai. Meskipun memiliki aroma yang cenderung menyengat, petai dianggap sebagai makanan yang nikmat, baik itu jika dilalap secara langsung atau dijadikan campuran bahan makanan lainnya. Sayangnya, dibalik nikmatnya petai yang kita konsumsi, ada beberapa mitos yang berkembang tentang konsumsi petai yang disebut-sebut bisa memicu bau mulut, sakit kepala, atau bahkan sakit ginjal. Sebenarnya, apakah mitos-mitos ini benar adanya?Mitos pertama yang dipercaya oleh masyarakat luas adalah makan petai bisa menyebabkan ginjal rusak. Menurut pakar kesehatan, hal ini memang bisa terjadi namun jika konsumsi petai sangat berlebihan. Biasanya, kondisi ini terjadi pada orang-orang yang menggunakan petai sebagai obat tertentu. Kandungan asam jengkolat yang ada dalam petai inilah yang kemudian bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Mitos lain yang menyebutkan bahwa makan petai bisa memicu gangguan pencernaan ternyata sesuai dengan fakta medis. Jika kita mengkonsumsinya dengan berlebihan, maka kita pun akan mengalami masalah perut kembung atau begah. Selain itu, mitos yang menyebutkan bahwa kerap makan petai bisa menyebabkan pegal-pegal ternyata juga benar adanya. Konsumsi asam jengkolat yang berlebihan memang bisa memicu rasa nyeri pada persendian.
Hanya saja, untuk mitos yang menyebutkan bahwa makan petai bisa menyebabkan sakit kepala, hingga saat ini belum ada penelitian yang berhasil membuktikan hal tersebut. Selain itu, mitos petai bisa menyebabkan arthritis juga tidak benar adanya. Justru, kandungan petai seperti antioksidan atau anti inflamasi justru mampu mengatasi berbagai macam peradangan dalam tubuh.